Bahtera Nuh (Audio)


PRAKATA
Tahun 1902 sejarah India mencatat suatu kejadian luar biasa, yaitu, negeri itu dilanda malapetaka dahsyat berupa wabah ta'un yang menelan korban ratusan ribu manusia. Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Imam Mahdi dan Masih Mau 'ud a.s., atas petunjuk lIahi, mengatakan di dalam risalah ini, bahwa kejadian itu merupakan suatu Tanda samawi yang menunjang kebenaran kehadiran beliau sebagai Juru selamat yang dijanjikan. Tuhan mengatakan kepada beliau bahwa beliau beserta para pengikut yang setia dijamin selamat dari malapelaka itu, meskipun tanpa menggunakan sarana penjagaan macam apapun. 
Sebagaimana Nabi Nuh a.s; diperintahkan untuk membangun bahtera, demikian pula Hazrat Imam Mahdi as. diperintahkan Allah Taala untuk membangun bahtera. 
"Naiklah kamu sekalian ke dalam bahtera ini dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Tiada yang dapat melindungi hari ini dari takdir Ilahi selain Allah Yang Maha Penyayang," demikian wahyu turun kepada beliau. Di dalam risalah ini beliau berbicara kepada kaum agamawan, baik dari Kristen maupun Islam, dan menunjukkan beberapa kekeliruan paham yang mereka anut. Namun, bobot kandungan risalah ini bertumpu pada himbauan kepada para pencahari kebenaran supaya mereka bisa melepaskan dahaga mereka sepuas-puasnya dari sumber mata air yang dipancarkan oleh tangan Tuhan Sendiri. Risalah ini sarat dengan wejangan dan nasihat kepada warga Jemaat, bagaimana cara menempuh kehidupan suci dan meningkatkan martabat kerohanian untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki. 

Pada tahun 1947 Jemaat Ahmadiyah Indonesia Cabang Tasikmalaya pernah menerbitkan terjemahan risalah ini dengan judul yang sarna, "Bahtera Nuh", diterjemahkan oleh almarhum Bapak Malik Aziz Ahmad Khan (semoga Allah melapangkan kehidupannya di akhirat). Demikian pula Yayasan Wisma Damai beberapa kali menerbitkan cukilan dan risalah ini berjudul "Ajaranku. Itu yang diterjemahkan dari versi bahasa lnggeris aleh R. Ahmad Anwar. 
Pimpinan Jemaat Ahmadiyah Indonesia, dalam hal ini Bapak Rais-ut-Tabligh, Maulvi Mahmud Ahmad Cheema H.A., merasa perlu menerbitkan lagi risalah ini. Beliau telah meminta kami menerjemahkannya lagi kedalam bahasa Indonesia yang kiranya lebih sesuai dengan perkembangan bahasa sekarang. Maka, atas kepercayaan itu, kami tak lupa mengucapkan banyak terima kasih. 
Meskipun kami telah berusaha dengan sebaik-baiknya memenuhi apa yang diharapkan, namun kami tak dapat melepaskan diri dari kelemahan-kelemahan. Ada peribahasa yang mengatakan, tak ada gading yang tak retak, demikian pula tak ada karya terjemahan yang sesempurna asIinya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para ahli bahasa untuk memberikan saran-saran, baik dalam ketepatan alih bahasa maupun mengenai kaedah bahasa, guna perbaikan dalam edisi-edisi yang akan menyusul di belakang hari. 
Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada sidang Panitia Peneliti Naskah atas jerih-payahnya meneliti naskah sebeIum diserahkan kepada percetakan. Mudah-mudahan usaha yang lemah ini akan diterima Allah Ta'aIa dengan rahmat dan ridha-Nya. Amin.
Bandung, 1 Desember 1978.
Wasalam Pengalih-bahasa
R. Ahmad Anwar  dan Sayyid Shah Muhammad al-Jaelani

BAHTERA NUH
Judul Kedua : Da 'watul lman (Dakwah Keimanan)
Judul Ketiga : TaqwiyatulIman (Pengukuh Keimanan )

"BuatIah bahtera itu dengan pengawasan petunjuk wahyu Kami. Barangsiapa yang bai'at kepada engkau, mereka sesungguhnya bai'at kepada Allah. Tangan Allah ada di alas tangan mereka."
(Ayat-آیات itu wahyu Ilahi dalam Alquran yang turun kepadaku)
Risalah ini merupakan bagai suntikan samawi yang dipersiapkan bagi Jemaatku berkaitan dengan wabah ta'un.

"Mengapakah Allah akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri Iagi Maha Mengetahui  (An-Nisa:148).

''Naiklah kamu sekalian ke dalam bahtera ini dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Tiada yang dapat melindungi hari ini dari takdir Ilahi selain Allah Yang Maha Penyayang.
Qadian, 5 Oktoher 1902. 


KATA PENGANTAR

Hazrat Khalifatul Masih IV a.t.b.a. dalam sebuah khutbah Jum'ah yang diucapkan oleh beliau di Detroit, Amerika, pada tanggal 28  Juli 1991 mengatakan antara lain sebagai berikut : "Ada zaman ketika tidak diperoleh seorang anak Ahmadipun yang pernah menelaah kitab "Bahtera Nuh" yang penting ini, akan tetapi saya kira banyak sekali anak keturunan kita, banyak anak  muda Ahmadi di berbilang negeri yang barangkali pemah mendengar nama kitab itu, namun boleh jadi tidak rnendapat taufik untuk  menelaah kitab yang penting  ini. Dikatakan penting karena BAHTERA yang dianugerahkan kepada Hazrat Masih Mau'ud a.s.. bukanlah  terbuat dari papan dan paku melainkan terbuat dari sebuah Ajaran. "Pendek kata, di dalam zaman yang merupakan zaman kebinasaan ini, saat azab yang beraneka ragam bentuknya siap melanda bumi, penting sekali bagi semua warga Jemaat Ahmadiyah mengenal kandungan kitab itu. "Bahtera Nuh" ini dan hendaknya mereka mengetahui bahwa dengan perantaraan bahtera yang bagaimana coraknya Dia (Tuhan) akan menyelamatkan manusia. Sebab, siapa pun yang tidak menaiki Bahtera ini tidak boleh berharap sedikit pun untuk mendapatkan keselamatan". Demikian sabda Imam kita yang tercinta. Mudah-mudahan terbitnya edisi baru kitab ''Bahtera Nuh" ini menjadi sarana untuk menyambut seruan beliau dan manfaat sebanyak-banyaknya bisa dipetik oleh khalayak luas. Edisi ini sesuai dengan edisi sebelumnya dalam redaksinya, kecuali ada beberapa koreksi kecil pada beberapa tempat. Semoga Allah Taala melimpahkan karunia ser!a keberkatan dalam usaha ini. Amin !
JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Dewan Naskah
1 Zhuhur 1372 Hs
Parung  1 Agustus 1993 M

(4 Mei 2020) BERIKUT INI AUDIO LENGKAPNYA:

000 a Bahtera Nuh
000 b Suntikan Thaun
001 Ajaran Hazrat Imam Mahdi Masih Mau'ud as
002 Jangan Cemas Akan Kutuk Laknat Dunia
003 Yang Mendapat Kemuliaan di Langit
004 Siapakah Yang Diakui sebagai Warga Jemaat
005 Tuhan Memiliki Kekuatan Maha Besar dan Luar Biasa
006 Tuhan Adalah Tiang Utama Segala Rencana Pembangunan Kita
007 Jangan Membebek Kepada Kaum Yang Lain
008 Pintu Wahyu Tetap Terbuka
009 Ketinggian Al Qur'an 001
010 Ketinggian Al Qur'an 002
011 Nubuatan Dalam Al Fatihah 001
012 Nubuatan Dalam Al Fatihah 002
013 Kedudukan Sunnah dan Hadits
014 Batu Ujian Untuk Sahih Tidaknya Hadits Yang Mengandung Nubuatan
015 Kebebasan dari Dosa Terletak pada Keyakinan Sempurna
016 Jangan Puas dengan Hikayat-hikayat
017 Sarana Untuk Memperoleh Kesucian ialah Sholat
018 Wahai Para Hartawan
019 Wahai Para 'Ulama
020 Halaman Tambahan
021 Sejumput Nasehat Bagi Kaum Wanita
022 Kata-kata Penutup

Tidak ada komentar:

Jubilee Khilafat

Love For All...

Ayaddahu Biruhil Qudus

Harap Kembali, pintu selalu terbuka.

Jazakumullah ahsanal jaza... Terimakasih atas kunjungannya, semoga diberkahi dan lain kali berkunjung kembali.