FALSAFAH KERIS BAGI SANG JAWA



Suku Jawa merupakan suku yang sangat memperhatikan segala sesuatunya dengan penuh perhitungan
Hal ini sangat sesuai dengan ajaran Islam yang menyatakan bahwa segala hal perlu dilihat dengan cermat.
Falsafah keris, dalam perspektif ini perlu dipahami dengan benar alias tidak asal berpendapat tanpa penelitian. Peletakan keris pada adat Jawa yang diposisikan di belakang punggung itu mempunyai makna yang sangat bagus. Salah satu maknanya ialah orang Jawa diajarkan oleh leluhur mereka supaya bertindak yang bujak, arif dan mengutamakan adab serta etika (akhlak dalam Islam). Melatakkan di belakang mempunyai kandungan makna membelakangkan amarah dan ego. Disisni orang Jawa diajarkan supaya mengendalikan amarah (hal ini bersesuaian dengan ajaran Al Quran).

Meskipun orang Jawa mempunyai batas-batas kesabaran yang tinggi namun bukan berarti orang Jawa tidak bisa marah. Ada kecenderungan mereka menahan amarah demi tegaknya perdamaian.
Kehidupan orang Jawa berdasarkan lekuk yang ada dalam bentuk keris mempunyai makna orang Jawa memiliki standar estetika dalam pergaulan. Namun demikian juga memiliki kecenderungan tetap mempunyai rasa harga diri di dalam pembelaan terhadap loyalitas dengan berbagai versinya.
Kesetiaan pada Allah dan Rasul-Nya, bumi tumpah darah, kerajaan ataupun bangsa ini menjadi nilai pembelaan yang termasuk nominasi. Sehingga unsur jihad yang sering didengungkan oleh Islam sebetulnya sudah merasuk dalam budaya Jawa melalui falsafah kerisnya.
Memang sangat dibenarkan tatkala Allah berfirman ...bahwa dicipkannya manusia bersuku-suku, berbangsa-bangsa... tiada untuk saling mengenal. Paling mulia tentunya orang yang memiliki suatu ketakwaan yang tertinggi terhadap Kholiqnya.

Tidak ada komentar:

Jubilee Khilafat

Love For All...

Ayaddahu Biruhil Qudus

Harap Kembali, pintu selalu terbuka.

Jazakumullah ahsanal jaza... Terimakasih atas kunjungannya, semoga diberkahi dan lain kali berkunjung kembali.