Allah Ta'ala mengajarkan di dalam Al Fatihah: Ihdinash Shirothol Mustaqiim, Shirotholladziina an'amta 'alaihim ghoiril maghdhubi 'alaihim wa ladholliin.
Tunjukilah kami pada jalan yang lurus yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan pula mereka yang sesat.
Dalam ayat ini ada 3 hal:
1. Memasukkan seluruh manusia dalam do'a
2. Memasukkan seluruh umat muslim dalam do'a
3. Memasukkan seluruh yang ikut sholat dalam do'a
Dengan cara mempunyai niat seperti ini telah memasukkan dalam do'a semua manusia, inilah yang dikehendaki Allah SWT. Dikarenakan sebelumnya Dia telah menulis nama-Nya dengan Robbul 'aalamiin (Tuhan sekalian alam) yang didalamnya termasuk para binatang.
Kemudian Dia menamai diri-Nya dengan Rohman (Maha Pemurah). Nama ini mendorong orang-orang mukmin untuk mengasihi.
Sesudah itu Dia mengajarkan orang-orang mukmin dengan Rohiim (Maha Penyayang).Kemudian Dia menamai diri-Nya dengan Maaliki Yaumid Diin (Yang Memiliki Hari Pembalasan). Nama ini (Rohiim) untuk mendorong Jemaat (Jama'ah Muslim) masa sekarang (Jemaat Ahmadiyah) untuk menjadi Pengasih karena Yaumid Diin merupakan hari dimana Jemaat ini hadir dihadapan Tuhan, maka dengan panjang lebar makna dari Ihdinash Shirothol Mustaqiim dijelaskan. Jadi dengan karinah ini jelas bahwa dalam do'a ini telah mencakup mengasihi seluruh umat manusia. Inilah dasar Islam yang menyatakan bahwa seluruh umat Islam dalam keadaan selamat. (Fatwa Ahmadiyah)
SHOLAT ADALAH JIMAT UMAT MANUSIA
Dalam 5 waktu mendapatkan kesempatan untuk berdo'a. Setidaknya diantara do'a yang dipanjatkan ada yang dikabulkan, oleh karena itu hendaknya apabila melaksanakan sholat dengan sesempurna mungkin dan saya sangat senang atas hal ini yakni sholat adalah jimat/ pelindung bagi manusia. (Fatwa Ahmadiyah)