Krisis Teluk & Tatanan Dunia Baru

Yahudi - Korban Tirani dan Penganiayaan di Eropa
“ . . . Kenyataannya umat Yahudi memang benar jika mereka mengatakan bahwa dunia Kristen Barat telah menjadikan umat Yahudi mengalami kekejaman luar biasa yang tiada taranya dalam sejarah. Perang Salib yang dimulai tahun 1095 dimulai dari Perancis dan kalau tidak salah dipimpin oleh Lord Godfrey dari Bouillon. Ketika ia dan raja-raja Perancis lainnya akan memulai perang salib yang pertama,mereka berpendapat bahwa harus ada suatu karitas atau ‘sedekah’sebelum melaksanakan tugas yang demikian berat. Karena itu Godfrey dari Bouillon mengusulkan bahwa sedekah yang terbaik adalah pembalasan dendam atas penyaliban Yesus a.s. dengan cara
menjagal kaum Yahudi. Mirip dengan umat Muslim yang mempunyai tradisi menyampaikan pengurbanan atau sedekah hewan sebelum melakukan suatu kegiatan penting, begitu juga pandangan mereka itu mengambil bentuk berupa pembunuhan massal (genoside) umat
Yahudi di Perancis. Kita tidak akan banyak memperoleh contoh di seantero sejarah manusia dimana suatu bangsa yang tidak bersenjata diperlakukan sedemikian kejamnya. Inilah yang menurut mereka dikatakan tindakan karitas atau ‘sedekah’ sebelum berangkat untuk perang salib yang pertama. Kejadian itu lalu menjadi kebiasaan dan
selama dua ratus tahun berikutnya setiap kali akan berangkat untuk perang salib, umat Yahudi secara acak dijagal sebagai tindakan karitas!” (15 Februari 1991)
“Dari sudut pandang lain, rasanya lebih tepat jika dikatakan bahwa
Israel-lah yang telah menundukkan dunia dan bukan Presiden Bush
dan bahwa Amerika Serikat telah ikut tunduk bersimpuh di kaki si
pemburu. Gambaran ini lebih akurat dan dunia memandang kejadiankejadian
yang sedang berlangsung dalam perspektif ini.” (22 Februari
1991)
“Dengan menghancurkan sosok Hitler imajiner dalam diri Saddam,
sebenarnya Amerika Serikat dan para sekutunya sedang mendukung
negara Israel yang sekarang ini telah mengambil bentuk sebagai Hitler
yang sebenarnya. Apakah sedemikian butanya negara Barat? Apakah
mereka tidak menyadari bahwa justru Israel yang pertama kali
menyebut Saddam dan kaum Palestina sebagai Hitler? Dengan cara
mengenalkan ‘hantu-Hitler’ justru Barat telah membantu ‘Hitler’
sebenarnya. Jika mereka tidak menyadari hal ini maka masa depanlah
yang akan mengungkapkan motivasi Israel dan bagaimana Israel akan
memperlakukan Amerika Serikat dan Barat.” (22 Februari 1991)
Perserikatan Bangsa-bangsa
“Aku bertanya kepada umat Muslim, bangsa Arab dan dunia: Apa
gunanya Perserikatan Bangsa-bangsa? Perserikatan Bangsa-bangsa
hanya untuk melayani kepentingan negara-negara kaya dan adikuasa.
Apa gunanya PBB demikian yang konstitusinya mengizinkan negara
kuat menjadikan negara-negara lainnya jadi kurban kekejamannya
dan melarang yang lemah untuk mengangkat suara? Kalau mereka
mengangkat suara mengajukan resolusi, langsung saja diveto dan
negara-negara adikuasa terus saja menjalankan kekejamannya.
Negara-negara kaya inilah yang memerintah dunia dan mengatur
nasib negara-negara lainnya. Atas nama Perserikatan Bangsa-bangsa,
negara-negara adikuasa dan kaya ini menghukum Arab dan Muslim
tanpa sungkan dan memperlakukan mereka secara kejam dan ganas.
Tetapi jika teman-teman negara-negara kaya itu yang melakukan
kesalahan, tidak ada hukuman yang dijatuhkan dan paling-paling
diberi resolusi yang lemah dan inefektif.” (22 Februari 1991)
“Di Vietnam, sebuah negara adidaya yang terkuat dan terbesar telah
dipermalukan oleh sebuah negeri kecil yang miskin dan kekalahan
tersebut menjadi pukulan psikologis yang berat. Amerika Serikat
tanpa memperdulikan biayanya, bermaksud menebus malu dan
mengembalikan harga dirinya sebagai negara dengan kekuatan militer
terbesar. Namun nyatanya pinggang yang pernah patah jarang yang
bisa pulih seutuhnya. Sampai hari ini Amerika Serikat telah
menghujani Irak dengan bom empat kali lebih banyak dibanding di
Vietnam tetapi pertempuran masih terus berlangsung.” (22 Februari
1991)
“Apa yang terjadi hari ini sebenarnya merupakan pengulangan
menyedihkan dari sejarah kelam tersebut. Aku tidak tahu apa yang
akan terjadi di masa depan atau kapan pasang naik sejarah akan
merubah yang kuasa dan sombong diruntuhkan, tetapi aku benarbenar
yakin bahwa Allah s.w.t. pada waktunya akan mempermalukan
dan meruntuhkan yang sombong. Aku bisa memastikan bahwa
Amerika Serikat tidak akan bisa memulihkan pinggangnya yang telah
patah di Vietnam dengan cara melakukan kekejaman dan
merendahkan harga diri orang lain di Irak. Pinggang Amerika Serikat
yang pernah patah di Vietnam akan tetap patah. Mereka bisa saja
menciptakan kawah-kawah ledakan yang dalam dan lebar di bumi
dengan 2.500.000 ton bahan ledak. Dalam kawah-kawah dan liangliang
itu, reputasi dan nama baik Amerika Serikat akan tetap terkubur
memalukan sepanjang masa. Dengan berjalannya waktu, tindak
barbar demikian akan menjadi tambah nyata dan reputasi Amerika
Serikat akan tercemar tanpa bisa ditebus lagi. Bisa saja karena
kekuatan mereka yang luar biasa saat ini, hanya sedikit kritikus yang
berani mengungkapkan kejahatan mereka karena takut pembalasan.
Hanya saja tindakan terhadap kemanusiaan demikian tidak akan
memudar atau hilang, bahkan dengan berjalannya waktu akan
menjadi tambah jelas dan nyata dimana generasi masa datang akan
membaca dengan ngeri dan jijik bahwa negara yang katanya beradab
bisa melakukan kekejian dan kejahatan seperti itu. Amerika Serikat
seharusnya bisa berkaca melihat dirinya sebagaimana orang lain
melihat diri mereka dan berhati-hati untuk tidak menjadi yang
disisihkan dari abad keduapuluh.” (22 Februari 1991)
“Salah satu aspek dari perang Amerika di Vietnam adalah mereka
waktu itu tidak harus terpaksa berkeliling dengan menadahkan
tangan untuk bantuan keuangan dalam melaksanakan suatu perang.
Dalam perang di Vietnam, Amerika Serikat membelanjakan $120milyar
untuk berperang selama delapan setengah tahun dan untuk itu
mereka sepenuhnya menggunakan dana sendiri. Uang senilai
$120milyar adalah jumlah yang besar sekali. Tetapi perang sekarang
ini sepenuhnya menggunakan uang yang diperoleh dari negara-negara
lain. Kalau sudah contoh demikian dimana perang bisa dibiayai oleh
orang lain maka tidak ada lagi jaminan bagi perdamaian dunia.
Sepertinya Amerika Serikat telah menyewakan penggunaan angkatan
bersenjatanya. Jadinya tidak beda dengan serdadu sewaan. Hal mana
berarti takdir dari negeri-negeri miskin sepenuhnya berada di tangan
negara kaya. Negara-negara kaya dan kuat bisa menuntut kontribusi
dan sumberdaya keuangan dari negeri-negeri miskin dan menyewa
serdadu bayaran untuk memerangi, membunuh, mencederai dan
menghancurkan mereka. Preseden demikian benar-benar berbahaya.
Jenis perang seperti itu pasti selalu diikuti unsur keserakahan. Jika
hasilnya nanti sudah jelas maka negara-negara Eropah lainnya akan
termotivasi guna memetik hasil dengan cara melaksanakan perang
yang serupa. Irak dan Kuwait sudah menderita kerusakan dan
kehancuran sedemikian rupa. Amerika Serikat telah dibayar dengan
sejumlah uang yang sangat banyak untuk menimbulkan kehancuran
demikian dan akan dibayar lagi dengan jumlah yang lebih banyak lagi
nanti guna memulihkan kerusakan yang telah ditimbulkan tentaranya.
Amerika Serikat dibayar untuk menghancurkan dan kemudian dibayar
lagi untuk memperbaiki dan rekonstruksi. Dengan demikian Amerika
Serikat memainkan peran ganda, sebagai penghancur dan sebagai
pemulih. Dibayar untuk menghancurkan dan dibayar lebih banyak lagi
untuk memulihkan.” (22 Februari 1991)
“Sepanjang dunia Islam tidak menegakkan sistem keadilan Islam,
tidak mengikuti konsep Quran mengenai keadilan maka mereka tidak
akan dapat memaparkan keadilan kepada dunia dan jangan juga
mengharapkan keadilan dari dunia.” (1 Maret 1991)
“Solusi bagi semua problem masa kini adalah dihidupkannya kembali
semangat ini dalam dunia politik. Hal ini akan menghidupkan kembali
kemanusiaan yang sedang sekarat. Jika semangat ini bisa bertahan
terus maka perang tidak akan ada lagi. Namun jika semangat ini
dibiarkan mati maka api peperangan akan kembali menyala dan tidak
ada lagi kekuatan di muka bumi yang akan bisa memadamkannya.” (1
Maret 1991)
“Umat Muslim mengatur satu perangkat ketentuan bagi diri mereka
sendiri dan satu perangkat yang berbeda bagi non-Muslim. Hak-hak
istimewa dicadangkan buat Muslim sedangkan yang non-Muslim tidak
mendapat hak demikian. Kalau ini yang namanya prinsip Al-Quran
(nauzubillahi min zalik) maka seluruh dunia secara alamiah akan
membencinya dan akan menganggap umat Muslim sebagai ancaman
terhadap perdamaian dunia. Karena itu tidak adil rasanya untuk
menyalahkan orang lain atas tindakan berlebihan mereka terhadap
umat Muslim. Kita harus merenungi kalbu kita sendiri mengapa ekses
demikian bisa terjadi dan menyadari bagaimana musuh yang licik
telah memanfaatkan senjata yang dibuat umat Muslim terhadap diri
mereka itu. Adalah suatu fakta bahwa pabrik-pabrik senjata
mematikan seperti itu ada di tiap negeri Muslim dan dikendalikan oleh
para Ulama. Senjata ini ‘diekspor’ dalam jumlah besar ke negeri
lainnya dimana senjata itu kemudian digunakan terhadap negerinegeri
Muslim.” (1 Maret 1991)
“Telinga mana yang mau mendengarkan nasihat ini? Hati siapa yang
akan tersentuh dan bergerak menjadi tindakan? Kalau seluruh fondasi
akhlak, perekonomian dan politis bersifat tidak stabil, jika ideologinya
sudah keropos, kalau motivasinya sudah membusuk, tidak ada
nasihat baik yang akan menghasilkan efek sehat pada siapa pun. Aku
telah memberikan nasihat kepada negara-negara kaya bahwa demi
Tuhan mereka itu harus menjaga motivasi mereka karena ada iblis dan
serigala dalam niat mereka. Keputusan mengenai nasib dunia
ditentukan oleh motive-motive demikian. Kehandalan diplomasi
mereka tidak dapat menekan motivasi, bahkan malah merangsangnya.
Karena itu aku juga menasihati negeri-negeri Muslim dan mereka di
Dunia Ketiga agar demi Allah, telitilah kembali motivasi kalian.” (1
Maret 1991)
“Sudut pandang historikal tentang Vietnam selama ini dan akan selalu
menganggap bahwa di abad modern seperti ini, Amerika Serikat yang
katanya mengenakan jubah peradaban, secara tidak sah telah
menyerang suatu negara yang amat lemah dan miskin dan terus
menerus menghujani negeri itu dengan kematian dan kehancuran
selama delapan setengah tahun. Pemboman yang keji dicurahkan
kepada mereka sehingga desa demi desa dan daerah telah dibuat
menjadi tanah tandus. Mereka tidak bisa menghapus ingatan tentang
Vietnam karena dunia tidak mengizinkan mereka untuk melupakan.
Sekarang ditambah lagi dengan tirani yang dilakukan terhadap Irak.”
(8 Maret 1991)
“Negara-negara maju dan telah berkembang di mulut menyatakan
bahwa kediktatoran harus diakhiri. Tetapi nyatanya hanya sistem
kediktatoran itulah yang cocok untuk memperbudak negara-negara
Dunia Ketiga karena dimana ada kediktatoran, muncullah bahayabahaya
internal. Guna menghadapi bahaya demikian diperlukan
adanya sekutu eksternal dan sekutu eksternal seperti inilah yang
akan ditemukan seperti sudah aku utarakan sebelumnya. Kemudian,
sepanjang semuanya berjalan sesuai keinginannya, mereka akan
memberikan bantuan yang diperlukan. Kalau ada yang dilakukan
tidak sejalan dengan keinginan mereka maka bantuan itu akan sirna
dengan sendirinya. Ini adalah kehinaan yang mungkin dihadapi Dunia
Ketiga. Sudah waktunya kita memanfaatkan akal kita. Sekarang
setelah munculnya kembali era imperialisme baru dengan segala
bahayanya, adalah penting bagi kebebasan, kemerdekaan dan harga
diri nasional untuk menganut cara hidup yang terhormat di antara
negara-negara terhormat lainnya, bahwa kita merenungi permasalahan
ini secara tekun dan bertindak cepat.” (8 Maret 1991)
“Ketika bangsa-bangsa menjadi penganut dari kekejian demikian, buat
apa kita meratap bahwa kita sedang sekarat dan bahwa burung nasar
duduk dekat-dekat menunggu kematian kita. Ada penyakit yang
berkembang di dalam diri kalian dan penyakit itu mengundang
bakteri. Benar bahwa penyakit berkembang karena bakteri, tetapi juga
suatu kenyataan bahwa bakteri tidak bisa mencelakakan tubuh yang
sehat. Karena itu suatu penyakit menjelma dari dalam dan bukan dari
luar. Ketika tubuh tidak lagi memiliki kekuatan untuk menangkal
penyakit maka bakteri-bakteri itu akan mulai berkembang dan
mengambil alih pengendalian tubuh dan ketika kendali mereka sudah
sempurna, datanglah kematian dimana datangnya kumpulan burung
nasar yang akan memakan bangkai adalah urutan alamiah dari apa
yang akan terjadi sesudahnya. Hakikat daripada itu ialah semua itu
merupakan hukum alam yang tidak bisa dielakkan oleh kekuatan apa
pun jika kalian tidak mau memutuskan untuk merubah diri kalian
sekarang ini. Karena itu, sebelum mencapai tahapan tersebut dimana
mayat kalian bergeletakan di luar sebagai bahan pelajaran bagi yang
lainnya atau dimasukkan ke liang kubur, kalau saja kalian mau
menganut mulai hari ini nilai-nilai akhlak dan ajaran yang diberikan
oleh Rasulullah Muhammad s.a.w. sebagai rencana kerja kehidupan
dan kalian memutuskan untuk selanjutnya melindungi nilai-nilai
kemanusiaan maka inilah satu-satunya cara keselamatan bagi kalian
dari kehidupan memalukan diperbudak oleh orang lain. Tidak ada
jalan lainnya.” (8 Maret 1991)
“Di masa depan tidak boleh lagi ada kejahatan yang dilakukan atas
nama Islam. Konsep terorisme harus dihilangkan dari khazanah kata
umat Muslim. Menimpakan cedera dan melakukan kejahilan pada
orang lain demi suatu pandangan adalah tindakan tidak terhormat.
Hal seperti itu tidak ada kaitannya dengan Islam. Jadikan diri kalian
sendiri damai. Mulai dengan memperbaiki hubungan kalian.
Bangunlah hubungan dengan bangsa lain dan tunggu dengan sabar.
Barulah kalian akan melihat bagaimana rencana Allah s.w.t. akan
menggagalkan rekayasa jahat bangsa lain.” (8 Maret 1991)
Himbauan
“Aku menghimbau tidak saja kepada negeri-negeri Muslim tetapi juga
kepada dunia timur, Afrika dan Amerika Selatan, bahwa setelah kalian
mengalami semua ini, aku mohon agar sadarlah dan ambil keputusan
guna merubah takdir kalian sendiri. Periode penghinaan dan
perendahan ini sudah berjalan lama. Keluarlah dari mimpi buruk ini.
Bagi musuh kalian dan negara adikuasa masih ada konsep
menggembirakan dari Tatanan Dunia Baru tetapi bagi Dunia Ketiga
tidak ada mimpi buruk yang lebih mengerikan. Kalau kalian ingin
menjadi pembangun dari Tatanan Dunia Baru maka mulailah
memelihara dan membentuk impian kalian sendiri. Belajar menguasai
cara-cara terhormat untuk mentransformasikan impian kalian menjadi
tindakan dan kegiatan. Tidak ada negeri yang bisa merdeka
sepenuhnya sebelum perekonomiannya bisa bebas. Langkah pertama
ke arah kemajuan ekonomi adalah menjaga harga diri dan ego kalian.
Semua ini tidak akan mungkin terwujud kecuali menganut gaya hidup
sederhana di negeri-negeri Dunia Ketiga.” (1 Maret 1991)

Tidak ada komentar:

Jubilee Khilafat

Love For All...

Ayaddahu Biruhil Qudus

Harap Kembali, pintu selalu terbuka.

Jazakumullah ahsanal jaza... Terimakasih atas kunjungannya, semoga diberkahi dan lain kali berkunjung kembali.